Saturday, July 09, 2016

Aneka Ragam Bahasa Oleh-oleh mudik 2016


(spoiler: tulisan kental bahasa jawa)

Sukoharjo vs Semarang
 
Lading - peso (pisau)
"Jupukne lading" ("ambilkan pisau")

 

Ketuk - tekan (sampai)
"Aku wis ketuk alun-alun" ("aku sudah sampai alun-alun")

 

Kaper - kiper (jenis kupu2)
Aku: "Ono kiper mlebu omah"
Bojoku : "haa, kiper piye, kuwi kaper!, kiper ki pemain bola"
Aku: "wah?"

 

Mimik - gimik (binatang terbang kecil2)
Bojoku: "akeh mimik cedhak lampu"
Aku: "what, mimik?" "Ngelak (haus) to?"
Bojoku: "mimik ki kewan si mabur kui"
Aku: "ahh, kui gimik yoo!?"
Bojoku : "ngawur opo iku gimik?"
Aku: "kit aku cilik ibuku ngandani iku jenenge gimik"
Bojoku: "salah krungu kui"
….dan akhirnya….
(Belum akur masalah ini)

 

Sulap - blereng (silau)
Bojoku: "mripatku sulap" x-x
Aku: "hellow?? Ada Pak Tarno-kah???"

 

Mumet - ngelu (sakit kepala)
Kalau udah begini mau kepala nyeri, pusing, kejedug, banyak masalah, ga ada bedanya… Tetep saja kata "sirahku mumet"

Kalau saya tetep, kata mumet digunakan saat terjadi banyak masalah dan belum ada jalan keluarnya "mumet aku" itulah kata yang cocok. Bukan untuk sakit kepala nyeri.

 

Sosis - (sosis solo)
Istriku selalu nyari sosis kalau makan di warung soto. "Mas ada sosis?" mungkin kalau warung soto penjualnya udah tau yang dimaksud adalah sosis solo. Tapi umumnya ketika nyebut kata-kata sosis dalam benak kebanyakan orang adalah daging olahan berwarna merah, atau sosis bakar, atau sosis langsung lhep… Padahal sosis solo dan sosis itu jauh perbedaannya…hiks.

 

Karak - kerupuk puli
Kalau ini perbedaan wajar, beda daerah beda penyebutannya.

 

Hik - kucingan
Ini juga penyebutan yang sudah umum, karena masuk ke dunia kuliner… Angkringan, hik-hik'an dan kucingan.

 

Ndog amal - ndog asin (telor asin)
Kalau ini masih rada aneh kalau disebut ndog amal, dari mana asal kata ini? Beramal? Sodakoh? Zakatkah? Sungguh aneh. Saya tetep suka menyebutnya "ndog asin"

 

Pati - rodhok (agak)
Bojoku selalu bilang seperti ini jika kepalanya sedikit pusing "sirahku pati mumet" artinya "kepalaku agak pusing". Kalau misal dalam kondisi yang sama saya akan bilang seperti ini "sirahku rodhok ngelu"

 

Lintang - bintang
Suatu saat ketika obrolan di malam-malam yang cerah, seseorang bilang kalau malam itu ga akan hujan. Lalu saya bertanya "kok saget ngertos mboten badhe jawah mbak?" ("kok bisa tahu bahwa enggak akan hujan mbak?")

Dijawab: sambil melihat langit "nek meh udan orak ketok lintang" (kalau mau hujan ga kelihatan lintang"

Sambil agak tercengang saya juga melihat langit, dalam hati "oh barangkali  embak ini bisa/hafal rasi bintang, eh bukan juga lintang itu bujur dan lintang untuk koordinat, lha apa nyambung?" "eh ternyata lintang itu bintang" baru tahu saya, mungkin itu bahasa jawanya bintang. "Hehe, sederhana banget"

 

Man-mane - sakjane - (awal mulanya)
"Man-mane mbiyen dekne kerjo ning…" ("awal mulanya dulu dia kerja di…")

Demikian perbedaan kata yang sehari-hari digunakan dua kota yang hanya berjarak kurang dari 100 km, sebenarnya mudah dipahami karena gak berbeda jauh. Namun penggunaannya tetap gak berubah sama sekali karena itu kebiasaan dalam keanekaragaman.