Monday, April 23, 2018

Sebelum gunakan fitness tracker, baca ini dulu

Sore ini ngebahas soal fitness tracker. Perangkat ini lumayan berhasil menarik perhatianku karena laku keras dipasaran, selain gadget.

Apa itu fitness tracker?
perangkat yang secara otomatis mencatat aktifitas olah raga harian kita. Bentuknya sendiri bermacam rupa, yaitu perpaduan aplikasi di smartphone, smart watch (jam tangan), smart band (gelang).
mengapa menarik?
 
tentunya aku gak akan bahas review salah satu merk fitness tracker, karena udah banyak di internet. 

Namun akan bahas dimana menariknya, kelebihan dan kekurangannya serta keuntungan dan kerugian memakai dan menggunakan fitness tracker.
.
.
.
ngopi dulu... *sruput...
lanjut ah...

fitness tracker mencatat segala aktifitasmu baik secara otomatis atau manual melalui suatu perangkat atau aplikasi, sehingga nantinya kita dapat banyak menganalisa dari data-data statistik. Aktifitas yang bisa di tracking paling umum adalah jalan kaki, lari, berenang dan kualitas tidur.

Mengapa menarik? karena banyak pengguna yang percaya bahwa dengan mengetahui seberapa banyak aktifitas mereka dalam jangka waktu tertentu akan mempengaruhi kesehatan dan program penurunan berat badan yang mereka inginkan. Percaya atau tidak hal tersebut memotivasi pengguna fitness tracker untuk semakin rutin berolah raga dan hidup sehat. 

30 tahun, 40 tahun silam..
sebenarnya fitness tracker telah menjadi booming pada abad sebelum ini, benda itu disebut pedometer atau penghitung langkah, kecil, mudah dibawa kemana-mana. Hanya terdiri dari layar digital kecil dan tombol reset. Bahkan pedometer pertama kali diciptakan oleh orang jepang dengan tampilan menggunakan penunjuk seperti  jarum jam.Tentunya di jaman dahulu secara mekanis berbeda dengan pedometer sekarang yang menggunakan sensor berupa chip. 









Sekarang ini teknologi fitness tracker menggunakan chip accelerometer dan gyroskop, sebenarnya sederhana, namun yang membuat canggih adalah aplikasi pendukungnya yang berfungsi untuk menganalisa data gerakan-gerakan dan kebiasaan-kebiasaan penggunanya. Ada artikel di blog ini yang membahas accelerometer dan gyroskop, nih..  Adanya Sensor Gyroscope di Smartphone menandakan era Robotic sudah di genggaman kita 

Prinsip fitness tracker ini sangat sederhana karena membaca pergerakan kita secara detil dikombinasikan dengan detak jantung. Detak jantung? iya bener teknologinya gak boongan, ternyata detak jantung secara sederhana dapat diukur dengan satuan BPM di perangkat fitness tracker ini. Biasanya terletak dibawah perangkat yang semacam sensor optik berwarna sinar biru atau hijau saat menyala. Secara diam-diam mengukur laju peredaran darah dibawah kulit. Hasilnyapun cukup akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

ini jawaban mengapa kebanyakan fitness tracker dapat memantau kualitas tidur, iya karena saat kita tidur pasti gerakan kita berkurang bahkan tidak bergerak sama sekali, dikala itu secara otomatis fitness tracker melacak denyut jantung kita. Biasanya ketika kita tidur nyenyak denyut jantung akan melambat.

Jenis-jenis fitness tracker;

Smart Watch:
jenis fitness tracker ini yang paling canggih karena benar-benar bisa tidak memerlukan sinkronisasi dengan smartphone. Kalau menurut saya kekurangannya dari segi bentuknya yang arloji, karena saat digunakan berolahraga akan lebih mengganggu jika secara terus menerus jika dipergunakan.
oiya, Menu fitness tracker di smartwatch hanya salah satu pelengkap fitur saja, smartwatch bisa digunakan fungsi-fungsi lainnya. Seperti telepon, membaca pesan, video call, memotret, memutar musik, seperti smartphone. Merk smartwatch yang sering dipakai adalah apple watch, samsung gear, amazfit dll..



smart watch apple


Smart Band
Oiya sebutannya banyak juga nih, wristband, fitness band, smart band, berupa gelang yang digunakan memang khusus digunakan untuk fitness tracker. Selain lebih nyaman dan cocok untuk berolahraga karena ringan dan simpel bentuknya, smart band ini lebih tidak terlalu mencolok. Karena memiliki layar yang ala kadarnya, bahkan beberapa smart band tidak memiliki layar sama sekali perangkat ini harus disinkronkan dengan smartphone jika akan mentracking aktifitas yang telah dilakukan. 

Karena berbentuk gelang, menurut saya ini lebih simpel dan cocok untuk berolahraga. karena dipakai lebih nyaman dan tidak perlu dilepas-lepas, contohnya seperti saat mandi atau tidur. Penggunanya juga tidak perlu selalu menyinkronkan dengan smartphone nya karena smart band ini benar-benar bisa membedakan aktifitas kita seperti berjalan, berlari, jalan cepat, jalan lambat, aktifitas ringan, tidur, istirahat dll. 

Smart band juga dilengkapi fitur tambahan yang biasanya membikin kita tertarik  untuk membeli yaitu bisa memunculkan notifikasi telpon, sms, whatsapp, dan aplikasi lain, namun untuk membaca isi pesannya tetap harus membuka smartphone. Menurut saya ini fitur yang nanggung.

merk smartband yang sering dibicarakan seperti samsung gear, fixbit, amazfit, mi band, under armour, M2 dll...

smart band under armour (america)


Aplikasi fitness tracker di smartphone
Tanpa memerlukan perangkat smartwatch atau gelang, sebenarnya smartphone kita sudah mendukung sensor accelerometer tersebut. Cukup instal aplikasi tersebut di smartphone kita, ribuan aplikasi fitness tracker tinggal pilih yang suka. Kantongi smartphone atau taruh di dalam tas khusus untuk pelari sama saja dengan kedua pilihan perangkat diatas. 

Kekurangannya adalah jika berlari dengan mengantongi ponsel sudah pasti kita akan terasa terganggu. kekurangan kedua adalah kita harus selalu menghidupkan aplikasi agar dapat terecord aktifitas kita. Setidaknya ada tombol yang harus ditekan untuk mengaktifkannya. Tidak mungkin kita akan menghidupkan fitur tersebut terus menerus dan membawa ponsel kita kemana-mana. Tentunya hal tersebut akan mengurangi catatan gerak aktifitas kita dan ada aktifitas yang akan terlewat. Kekurangan lainnya adalah data pergerakan yang dianalisa aplikasi jelas tidak seakurat jika menggunakan perangkat smart watch atau smart band. 

Penggunaan kedua perangkat tersebut sangat spesifik karena harus menginputkan di tangan kanan atau kiri, bahkan ada yang dipakai di pergelangan kaki untuk keakuratan data. 

Apakah benar-benar perlu menggunakan perangkat seperti ini?
Sepertinya pengguna fitness tracker adalah orang-orang yang tertarik dengan bidang olahraga atau kesehatan. Namun tidak mustahil prosentase pemakai terbesar malah pengguna dengan tipe tubuh obesitas atau pengguna dengan pola hidup tidak teratur yang menginginkan tubuhnya lebih proporsional.

Namun tidak sepenuhnya benar juga pengguna perangkat ini adalah orang-orang yang peduli dengan kesehatan saja, karena tampilan kedua perangkat fitness tracker tersebut cukup keren untuk dipakai, alasan penggunan fitness tracker ini untuk mendukung penampilan juga dapat dipahami.


Apakah benar fitness tracker nantinya dapat membuat tubuh kita sehat?
dibeberapa artikel luar negeri banyak survey dilakukan pada pengguna fitness tracker sempat booming dan tidak dipergunakan lagi, hal tersebut dikarenakan sebagian besar dari pengguna malah tidak dapat berkonsentrasi dan fokus terhadap pekerjaan yang sedang dilakukan, karena fokus mereka adalah target aktifitas olahraga. 

Belum lagi radiasi bluetooth yang terus-menerus aktif walaupun teknologi bluetooth saat ini sudah sangat minim radiasi, mengingat perangkat ini dipakai terus menerus terutama saat tidur juga.

Namun dari beberapa efek negatif dari perangkat tersebut di sisi lain memotivasi kita untuk berolah raga. Apapun itu yang memotivasi kita untuk bergerak, akan jauh lebih baik. Tidak hanya fitness tracker, sepatu lari bermerk, celana lari mahal pun dapat memotivasi kita untuk selalu move. 

kerugian-kerugian yang disebutkan diatas akan sama dampaknya jika kita tidak melakukan apa-apa, karena menyebabkan obesitas dan resiko penyakit lainnya.

Hmm, kopi sudah habis, mari beraktifitas....