Setelah sebelumnya memakai pelumas Castrol Magnatec 10W-40 API SN, selama ini tarikan mesin ringan, konsumsi bahan bakar tidak terasa ada perubahan, tetap saja tergantung dari perilaku pengemudi, suara mesin terdengar halus namun lebih bergetar karena mungkin tipikal oli mesin yang encer dipakai di boil jadul. Pelumas botol hijau tua bertutup merah seharga 285.000/4 liter ini kuberikan apresiasi karena memang cocok untuk boil ane. Walau dipakai mendekati 4000 km dengan pemakaian lebih dari 4 bulan, kondisi mesin masih ringan dan stabil untuk lari 130 km/jam. Kondisi pelumas yang berubah coklat menandakan pelumas membersihkan dengan baik mesin boil. Mesin boil di pagi hari dapat start lancar, dan terdengar halus tidak ada suara mie tek2 tanda pelumas mengalir lancar dalam kondisi mesin dingin. Namun kekurangan dari pelumas ini yang terjadi pada boil saya adalah penguapan yang berlebihan, sampai penggantian oli yang baru saja dilakukan sisa 1/2 liter cadangan oli habis tanpa sisa untuk menambah volume oli (top-up) ke dalam mesin jika ukuran ketinggian oli pada deepstick berada pada batas bawah. Padahal oli belum digunakan sampai 4000 km.
Maka saya berniat setelah pulang dari perjalanan Tawangmangu akan mengganti oli Si Timor ini segera, namun dengan merek lain. Saya bermaksud mengganti merek oli karena Castrol magnatec harganya terus naik tidak stabil padahal baru 3 bulanan, dan faktor penguapan yang berlebih dibandingkan oli sebelumnya yaitu Prima XP 10w-40 API SL. Sampai sekarang masih ada sisa olinya. Selanjutnya ane pingin coba produk dalam negeri lagi karena terlanjur pakai mindset cinta produk Indonesia untuk kebanyakan produk yang saya pakai. Produk yang dimaksud adalah FASTRON 10W-40 API SL/CF kemasan 4 Liter. Karena membaca di berbagai blog, pelumas ini bermutu tinggi. Sebenarnya oli ini keluaran lama, karena versi FASTRON terbaru yang diluncurkan adalah API SN. Namun masih sulit mendapatkan produk itu dipasaran saat ini dan pasti harganya beda.
Mobil:
Oli Mesin Castrol10-40 |
Mobil:
- Merek : Timor S515i
- Pabrikan : KIA
- Tipe : injeksi, DOHC
- Tahun : 2000
- Castrol Magnatec
- SAE: 10w-40
- API: SN
- Fastron
- SAE: 10w-40
- API: SL
Terinspirasi dari acara2 TV yang menunjukkan kehidupan orang barat, mereka selalu mengerjakan sesuatu sendiri dengan mandiri untuk hal2 kecil seperti mengganti oli, mengecat rumah, merakit mobil atau motor tua impian, tidak serta merta memakai jasa orang lain atau bengkel. Karena semua sudah ada ilmu nya di internet dan ketersediaan peralatan dan suku cadang mudah di negara mereka. Maka ane pun ingin seperti itu dan diharapkan akan mendapatkan kepuasan tersendiri. Tanggal 12 September 2013, ane memutuskan untuk mengganti pelumas sendiri, pas ada waktu luang karena libur shift 1 hari. Tidak susah menemukan baut carter oli saya tanpa harus mendongkrak dan ngolong, filter oli juga dengan mudah dapat dijangkau dari atas.
Dengan informasi yang didapat dari googling maka alat yang dibutuhkan:
Dengan informasi yang didapat dari googling maka alat yang dibutuhkan:
1. Kunci pas no 19 untuk membuka baut pembuangan oli.
2. Tampungan oli bekas, botol bekas oli Prima XP 4 liter dipotong salah satu sisinya
3. Filter oli original warna biru merek Hyundai Rp. 35.000,- (toko onderdil mataram)
4. Pertamina Fastron 10W-40 API SL/CF kemasan 4 Liter Rp. Rp. 225.000,- (hypermart)
5. Lap kering seadanya.
6. Blackberry untuk browsing petunjuk yang diperlukan.
Mulai Ganti Oli
Setelah sarapan bubur ayam dan minum teh anget, ane mulai aktifitas garasi. Dengan hati2 kubuka sedikit kekencangan baut carter pembuangan oli dengan kunci pas 19. Ternyata sangat mudah karena mungkin sebelumnya montir bengkel shop n drive tidak mengencangkan baut carter terlalu kencang berlebihan. Baut tersebut hanya dikendurkan sedikit. Kubuka penutup kap mesin untuk mengetahui letak filter oli yang cukup tersembunyi. Kuputar dengan tangan perlahan2 filter berwarna putih merek sakura seharga 25.000 yang 3 bulan lalu kubeli di salah satu toko di Jl mataram. Saya berniat menggantinya agar sirkulasi oli bertambah lancar dan bersih. Sama dengan baut carter oli tadi saya hanya memutar sedikit memastikan bahwa ulir filter oli tersebut dapat dibuka sendiri tanpa harus ke bengkel. Setelah baut karter dan filter dipastikan dapat dibuka sendiri, mulailah persiapan untuk mengganti oli. Berbagai macam sumber di google menyarankan memanaskan mesin 10 menit sebelum mengetab oli agar oli berubah encer.
Kubuka baut oli carter dengan hati2, ternyata bautnya pendek, dan oli sudah keluar dan segera kutampung di tempat yang telah disediakan. Sambil menunggu oli menetes sampai tetes terakhir, sambil mengelap tangan yang sedikit terkena oli bekas yang hangat, kucoba mengganti filter oli dengan yang baru. Tidak mudah melepas filter oli karena posisinya, tapi kalau sudah terbiasa, sangat mudah. Setelah filter oli terlepas, kubuka filter oli yang baru merek Hyundai dan melapisi bibirnya dengan oli baru sesuai petunjuk di kemasan. Pasang 1 putaran maksimal 360 derajat setelah bibir filter menyentuh mesin, dan selesai. Setelah sekitar 1,5 jam menunggu oli menetes, kututup baut pembuangan dan tinggal mengisi dengan oli Pertamina merek Fastron, dengan takaran mendekati 3,5 liter. Nyalakan mesinnya, brum! lalu periksa kebocoran, hasilnya aman2 saja dan selesai sudah. Ternyata kalau mengerti caranya mudah saja dan hemat waktu pada antre di bengkel.
Kubuka baut oli carter dengan hati2, ternyata bautnya pendek, dan oli sudah keluar dan segera kutampung di tempat yang telah disediakan. Sambil menunggu oli menetes sampai tetes terakhir, sambil mengelap tangan yang sedikit terkena oli bekas yang hangat, kucoba mengganti filter oli dengan yang baru. Tidak mudah melepas filter oli karena posisinya, tapi kalau sudah terbiasa, sangat mudah. Setelah filter oli terlepas, kubuka filter oli yang baru merek Hyundai dan melapisi bibirnya dengan oli baru sesuai petunjuk di kemasan. Pasang 1 putaran maksimal 360 derajat setelah bibir filter menyentuh mesin, dan selesai. Setelah sekitar 1,5 jam menunggu oli menetes, kututup baut pembuangan dan tinggal mengisi dengan oli Pertamina merek Fastron, dengan takaran mendekati 3,5 liter. Nyalakan mesinnya, brum! lalu periksa kebocoran, hasilnya aman2 saja dan selesai sudah. Ternyata kalau mengerti caranya mudah saja dan hemat waktu pada antre di bengkel.
Setelah 1 minggu menggunakan oli FASTRON 10W-40 API SL/CF ini dirasa lumayan untuk akselerasinya, namun suara lebih kasar sedikit dibanding menggunakan CASTROL MAGNATEC sebelumnya, mungkin karena oli belum menyesuaikan dengan mesin. Namun ini sudah cukup bagus karena dengan harga yang lebih terjangkau karena buatan dalam negeri dan sudah mencukupi Standar API service SL. Yang dibutuhkan si timor hanya standar API SJ yaitu dibawahnya. Tiap bertambahnya km dan waktu oli dapat menyesuaikan kondisi mesin. Semoga memang benar FASTRON ini berkualitas dan baik mutunya sehingga bisa saya jadikan langganan tiap ganti oli. Yang penting oli ini sesuai rekomendasi timor dan melampaui standar API yang dibutuhkan, dengan penggantian rutin, Insyaalloh mesin bisa awet dan bertambah lama usianya.
No comments:
Post a Comment