Tuesday, March 03, 2015

Fakta tentang stress

Setelah sedikit tahu tentang stress, ternyata stress itu bisa dikelola. Saya enggak mau bahas teori tentang manajemen stress. Kadang ga disadari kata manajemen itu aja sudah bikin stress. Saya hanya mau cerita dan cerita. Karena udah pernah ikut pelatihan kantor tentang manajemen stress. Eh bener gak sih nulisnya pakai huruf "s" dobel apa satu?", stress apa stres?

Multitasking bikin stress
Saya tau apa itu stress dan menyadarinya. Sadar apa? Sadar kalau stress. Apa yang nyebabin stres pada orang ternyata multitasking. Kadang orang malah bangga kalau bisa multitasking, ternyata multitasking adalah sumber penyebab otak kita stress. Memang manusia dikaruniai banyak kelebihan termasuk multi tasking, terutama wanita. Tapi kalau otak digunakan terus bisa stress, tertekan. Ini beda dengan selalu berpikir positif. Dipelatihan menejemen stress ini lebih ke kita ga berpikir apa2, menyadari kalau kita bernapas itu saja. Ujung-ujungnya yoga khan?.

Apalagi yang nyebabin stress, ternyata hal yang simpel. Otak kita ternyata harus istirahat, bukan hanya tubuh. Sepertinya enak ya kalau leyeh-leyeh didepan tivi sambil pegang gadget. Misalnya sambil lihat acara tivi yang channelnya ratusan, yang kadang kita milihnya aja bingung karena bagus semua. Belum lagi sambil memonitor sosmed yang ada di genggaman kita.

Mungkin kita berfikir bahwa semua ini adalah hiburan, kalau kita gak ada semua tadi gak bisa refreshing pikiran kita. Tapi menurut pelatihan stress, semua itu malah membebani otak kita, karena harus selalu berfikir, berpikir dan berpikir. Karena otak kita selalu saling kait-terkait.

Toh sewaktu jaman dahulu manusiapun akan baik-baik tanpa semua itu. Itu yang dimaksud tanpa sosmed, teknologi, tv dan lain-lain. Begitu kata pelatihan manajemen stress.

Update info bikin otak stress
Pas kita dolanan internet baik di gadget maupun di notebook, pasti banyak itu tab tab yang terbuka di browser kita. Terkadang iklan-iklan yang bermunculan bikin menuhin otak kita. Update-update status rekan-rekan kita, yang tadinya misal kita gak tau status itu fine-fine aja, sekarang jadi mikir. Misak begini, "oh ternyata si budi jadian sama si Ina", atau "wah sekarang anaknya udah dua", atau "ternyata si bloon itu sekarang malah jadi PNS", muncul semua itu di benak pikiran kita. Jadi ruwet. Belum lagi berita-berita gosip yang ada di running text di televisi, atau bahkan info kurs dollar yang semakin menguat. Itu juga bikin stress.

Istirahat badan tapi
bukan pikiran

Nah disini pelatihannya ngajarin kita kalau bekerja-bekerja dan kalau istirahat ya istirahat. Istirahatkan raga plus otak juga, bebaskan dari info-info yang cepat mengalir dan menuhin otak kita.

Bener sih kadang kita akan kurang fokus jika kurang beristirahat, pas dikantor mikirin dirumah, pas dirumah pikirannya beratnya kerja. Jadinya enggak dapet dua-duanya.
Agar pikiran kita bisa fokus lagi, berbagai tips dari trainner manajemen stress mas adjiesilarus, salah satunya adalah yoga. Hal lain yang lebih mudah adalah aktifitas fisik yaitu jalan kaki. Mudah, sehat. Ditarget kudu jalan kaki 20 menit sehari dengan syarat harus diluar ruangan. Karena terkadang kita itu ga pernah sadar kehidupan itu didalam ruangan, kita ga pernah di alam bebas. Padahal hakekatnya manusia dan alam diciptakan selaras. Eh iya baru nyadar beneran lho bisa dibayangkan kalau aktifitas sehari-hari saya dirumah, berangkat kantor didalam mobil, bahkan keluar mobil di basement kantor langsung ke ruangan kerja, pulang naik mobil lagi sampai rumah, kapan badan ini akrab dengan alam.

Latihan pernapasan
Entah ini yoga apa bukan, sedikit meditasi akan membuat pikiran fresh. Waktu singkat, bermanfaat. Bisa dilakukan di sela-sela kesibukan.

Caranya begini, duduk tegak dengan kaki bersila, kaki kiri diatas kaki kanan, atau bisa juga sebaliknya. Pokoknya senyaman mungkin. Kenapa kudu duduk tegak, karena biar enggak ngantuk. Tujuannya pernapasan, bukan tidur pemirsa hehe.

Posisi duduk tegak
Langkah selanjutnya mari bernapas dengan perut, bukan dengan dada. Alasannya karena bernapas dengan perut itu akan menghemat energi, berbeda dengan bernapas dengan dada akan menguras tenaga. Emang sih bisa dibayangkan tanpa kita sadari kadang kita sering napas pakai dada, disamping untuk penampilan biar perut gak gendut atau biar kelihatan dadanya bidang. Semua itu dikesampingkan dulu, karena jujur bikin gak nyaman, biarin aja perut kelihatan gendut.

Ciri-ciri bernapas dengan dada, kalau dilihat bahu kita akan naik turun, bisa dirasain dengan tangan. Kalau bernapas dengan perut bahu kita tetap posisinya, yang mengembang dan mengempis hanya perut.
Nah setelah tau cara bernafas yang efisien mari lanjutkan dengan tarik napas dan buang napas.

Dengan posisi duduk ini, pejamkan mata, tangan diatas paha, telapak boleh mengadah ke atas boleh menghadap bawah senyaman anda. Lalu saya dipersilahkan tarik napas perlahan-lahan, disuruh nahan beberapa saat, dan keluarkan, hembuskan namun perlahan juga. Saat bernapas otak kita disuruh membayangkan hanya merasakan udara yang melewati rongga-rongga pernapasan, hidung, tenggorokan dan paru-paru.
Katanya pikiran itu seperti kera, meloncat-loncat. Terlanjur bayangin kera, maksudnya artinya pikiran kadang lompat ke bermacam-macam, bisa permasalahan, seseorang, dan lain-lain. Tarik lagi pikiran ke hanya pernapasan. Susah namun bisa dilatih. Hem bener dengan gini jadi sadar ternyata pikiran manusia ruwet dan kadang kudu diistirahatkan barang sejenak saja.

Setelah 15 menit latihan meditasi tadi saya jadi tahu pentingnya mengistirahatkan badan dan pikiran.

Si mas adjie ini cerita pengalamannya ketika seringkali dia mengeluh adanya syarafnya yang kejepit sewaktu kuliah tanpa ada sebab. Bahkan disuruh operasi sama dokter dengan kemungkinan berhasil fifty-fifty. Menakjubkan juga setelah bermeditasi seperti ini penyakitnya berangsur hilang. Bisa juga penyakit yang banyak menyerang manusia karena stress yang menumpuk dan gak disadari. Kronis!

Namun meditasi mas adjie ini istimewa, dilakukan selama 5 hari dalam sebulan. Terus menerus tanpa berhenti dan hanya istirahat tiap 45 menit. Tapi tetap makan, minum, ibadah. Penyakitnya sembuh total.

Menggambar: Salah satu sesi
pelatihan
Pengalaman training ini saya tulis dan sayang dilewatkan dan bermanfaat. Demikianlah, mulai sekarang kelola stress dengan bijak yuk.

No comments: